Selasa, 03 Mei 2011

P2M FBS Bersama LPM Undiksha

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh sivitas akademika FBS bekerja sama dengan LPM Undiksha dilaksanakan di Desa Tunjung, Tejakula. Kegiatan penanaman pohon penghijauan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 01 Mei 2011. Lumayan banyak peserta yang hadir. Dekanat, staf jurusan (6 jurusan) beserta sejumlah dosen, mahasiswa perwakilan masing-masing jurusan yang ada di FBS, bagian administrasi FBS, dan staf LPM Undiksha. Jumlah peserta lebih dari 90 orang, ditambah dengan beberapa orang mahasiswa dari luar FBS, dibantu oleh siswa-siswa SD dan staf Desa Tunjung.

Dari Kampus Undiksha, kami berangkat agak terlambat. Jalan utama menuju Buleleng Utara hingga Kubutambahan yang kami lewati, cukup mulus. Perjalanan mulai terganggu kondisi aspal jalan yang rusak setelah memasuki kawan Desa Bulian. Desa Bulian yang pada musim kemarau cenderung kering, pada musim hujan kali ini menjadi hijau. Sekalipun berdesak-desakan dalam Izuzu, kami masih merasakan kesegaran aroma tanaman yang hijau karena musim hujan. Perjalanan lumayan mulai melelahkan karena harus melewati jalan yang turun-naik, sempit, dan rusak aspalnya di sejumlah tempat. Izuzu Elf yang kami tumpangi menjadi sangat lamban ketika harus melewati jalan menanjak 45 derajat di bebarapa kawasan. Memang, daerah kawasan Buleleng sebagian besar adalah daerah berbukit yang kondisinya sangat curam.

Kesejukan Desa Tunjung mengurangi rasa penat perjalanan kami. Matahari masih hangat untuk dinikmati. Setelah menyiapkan sejumlah bibit tanaman, masing-masing peserta membagi diri untuk melaksanakan tugas penanaman pohon. Sayang, tempat yang telah dijanjikan sebagai lokasi penanaman pertama, tampaknya kurang dipersiapkan oleh petugas Desa Tunjung. Masih ada satu tempat penanaman yang telah dijanjikan oleh petugas desa. Sebuah lokasi penanaman yang telah dipersiapkan oleh petugas desa adalah daerah yang lumayan jauh dari pusat desa. Jalan yang harus kami lewati sangat sempit, hanya cukup untuk dilewati sebuah kendaraan besar seperti Izuzu Elf yang kami tumpangi. Jika berpapasan jalan dengan kendaraan lain, kami harus berbagi lahan jalan secara hati-hati. Setalah beberapa lama kami melewati daerah yang rimbun di kiri kanan jalannya, kami tiba di sebuah sekolah dasar. Di sini ada sebuah lapangan yang telah disiapkan untuk lokasi penanaman bibit pohon yang kami bawa. Tampaknya, lapangan sekolah ini tak begitu luas, sehingga kami masih harus bergerak ke arah perkebunan untuk menyebar sisa bibit tanaman. Sayang ada berita kurang mengenakkan yang beredar. Katanya, kebun yang ditanami pohon penghijauan adalah kebun milik pribadi seorang warga. Entah siapa.

Kami menjadi kehilangan sebagian selera pengabdian kami. Entah mengapa, masih saja ada bentuk penyelewengan yang memanfaatkan kesempatan tertentu, yang dilakukan oleh oknum desa.







Semua foto dibuat menggunakan Satio UI1

Powered By Blogger

Pengikut

Total Tayangan Halaman