Rabu, 29 Desember 2010

SENI TATO TEMPORER DI OBJEK PARIWISATA PANTAI KUTA


Oleh
I Wayan Sedanayasa
NIM 0512031014
Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Jumlah halaman 120


ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Betuk desain tato temporer di objek pariwisata Pantai Kuta, (2) Alat dan bahan yang dipakai dalam proses pembuatan tato temporer di objek pariwisata Pantai Kuta, (3) Teknik pembuatan tato temporer di Pantai Kuta, (4) Aplikasi tato temporer di objek pariwisata Pantai Kuta.


Penelitian ini adalah penelitian deskriptif,  penelitian ini dilakukan di objek pariwisata Pantai Kuta, dengan mengambil sampel para tukang tato temporer yang ada di objek pariwisata Pantai Kuta. Penelitian ini memakai teknik snowball yang  merupakan salah satu teknik dalam pengambilan sampel dari suatu populasi. Dimana snowball sampling ini adalah termasuk dalam teknik non-probability sampling (sampel dengan probabilitas yang tidak sama). Teknik pengambilan sampel seperti ini khusus digunakan untuk data-data yang bersifat komunitas dari subjektif responden/sampel, atau dengan kata lain obyek sampel yang kita inginkan sangat langka dan bersifat mengelompok pada suatu himpunan. Jadi dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dari beberapa tukang tato temporer yang berbeda. Sampel-sampel yang dikumpulkan tidak memiliki kesamaan karena masing-masing tukang tato memiliki bentuk desain yang berbeda. Disamping itu juga sistem penyampelan ini akan bergerak dari satu tukang tato ke tukang tato yang lain berdasarkan rekomendasi atau masukan dari subjek atau tukang tato sebelumya. Sehingga jumblah sampel tidak dapat diketahui secara pasti jumblahnya ia akan terus bergerak seperti bola salju yang terus membesar sampai benar-benar berada pada titik jenuh yakni tidak ada lagi informasi baru yang didapat dari subjek atau populsi.

Hasil penelitian ini antara lain: (1) Bentuk-bentuk desain yakni : Bentuk manusia, flora dan fauna, kaligrafi, symbol, kartun, tribal, ekspresi. (2) Alat dan bahan meliputi : alat, spidol, kuas lukis, kuas bambu, kaleng minyak rambut. Bahan, rexona roll on, kertas kalkir, henna, air, lap kain, tizu. (3) Teknik dalam proses pembuatanya yaitu: teknik outline, teknik siluet dan teknik blok. (4) Aplikasi pada kaum laki-laki umumnya pada bagian leher, lengan, kaki, punggung dll. Sedangkan kaum perempuan pada kaki, leher, tengkuk dan punggung.

Kata kunci: tato, temporer, kartun, kaligrafi, tribal, pantai kuta, bali

Kamis, 09 Desember 2010

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA SEMESTER II KELAS A TAHUN AJARAN 2009/2010 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG D3 DALAM MATA KULIAH MENYIMAK (CHOUKAI)

Oleh
Ni Made Rai Anna Pebriyanti
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Diploma III
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh mahasiswa semester 2 kelas A Tahun Ajaran 2009/2010 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang D3 dalam mempelajari keterampilan menyimak pada mata kuliah menyimak (choukai) ditinjau dari faktor internal dan eksternal pebelajar. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, angket dan wawancara. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dalam pembelajaran menyimak ditinjau dari segi internal pebelajar adalah kurangnya minat dan motivasi mahasiswa, lemahnya berlatih mengingat, serta emosi pebelajar dan kurangnya perhatian mahasiswa terhadap penjelasan dosen dalam pembelajaran menyimak, (2) kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dalam pembelajaran menyimak ditinjau dari segi eksternal pebelajar adalah lingkungan tempat belajar mahasiswa yang kurang nyaman, kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan di lab bahasa,  model soal latihan dan cara mengajar guru yang kurang bervariasi.

Kata kunci: kesulitan menyimak

Minggu, 05 Desember 2010

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAM SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 TAMPAKSIRING



oleh
I Kadek Dipta Wardana 
NIM 0612011081                                                                     
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia                                            
Fakultas Bahasa dan Seni



ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model pembelajaran metakognitif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIIIB SMP Negeri 2 Tampaksiring, (2) mengetahui hasil peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIIIB SMP Negeri 2 Tampaksiring dengan penerapan model pembelajaran metakognitif, dan (3) mendeskripsikan respons siswa terhadap penerapan model pembelajaran metakognitif untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIIIB SMP Negeri 2 Tampaksiring.
           
Penelitian yang menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB SMP Negeri 2 Tampaksiring pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 39 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes, dan metode angket/kuesioner. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai langkah-langkah pembelajaran yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Sementara itu, data kemampuan membaca pemahaman siswa yang dikumpulkan dengan metode tes dan data respons siswa yang dikumpulkan dengan metode angket selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian pada tes kemampuan membaca pemahaman siswa menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata klasikal sebesar 6,44 dari 73,64 pada siklus I menjadi 80,08 pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat beberapa langkah penerapan model pembelajaran metakognitif yang efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, (2) penerapan model pembelajaran metakognitif dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, dan (3) siswa memberikan respons positif terhadap penerapan model pembelajaran metakognitif dalam pembelajaran membaca pemahaman.

Kata kunci : model pembelajaran, metakognitif,  membaca pemahaman

THE USE OF DIRECTIVES BY TEACHERS IN DOWN SYNDROME AND AUTISM CLASS (PRE-SCHOOL) AT SJAKI-TARI-US FOUNDATION SELAT VILLAGE, BULELENG



By
Ni Nyoman Ayu Ari Anggraeni
NIM. 0612021011
English Education Department



ABSTRACT


This study aimed at investigating the directives use by the teachers of Down Syndrome and Autism Class at Sjaki-Tari-Us Foundation, Selat Village, Buleleng. The focus was on investigating the types of directives which were used by the teachers in teaching-learning process, investigating the ways of teachers in giving directives in Down Syndrome and Autism class, and investigating the reason of their ways in giving the directives. The subjects of this study were teachers of Down Syndrome and Autism class. Observation and interview methods were used in collecting data. The researcher directly observed the classroom interaction between teachers and students. Resources used in collecting the data were recorder, note, and photographs. The recorder used to record the teachers’ utterances during the classroom interaction, while note was used to take note on any students’ responses to the teachers’ utterances which could not be recorded through recording. The findings were in the form of utterances expressed by the teachers as the subjects of the study. From the utterances, only the directives were focused for the further analysis. The result showed that directives used mostly were requestives, questions, prohibitive, and advisories directives. Sign language and pictures/pictos were also important as the particular ways in teaching Down Syndrome and Autistic children. In other words, there were directives used by the teachers in Down Syndrome and Autism class (Pre-School) at Sjaki-Tari-Us Foundation, Selat Village, Buleleng.


Key words: Directives, Down Syndrome, Autism.

Jumat, 03 Desember 2010

ANALYZING THE SPEECH FEATURES USED BY FEMALE STUDENTS OF ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT OF UNDIKSHA IN GOSSIPING ACTIVITY: A Study of Sociolinguistics

By I Putu Ukik Sutamayasa
0612021086
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris


Abstract

The study was aimed at analyzing the speech features used by the female students in doing gossiping activity. The study was conducted among the female students of English education Department (EED). The analysis attempted to know the speech features as well as the topics which commonly occurred while they were gossiping. The research design of the study used multi–case study, specifically by using a theoretical replication stage. In the data analysis, two theories were used as the fundamental basis, namely topic categorization based on Deborah Jones (1990) and the theories of Lakoff (1975).      

The findings of this study showed that all categories of topics appeared randomly in all conversation. In the part of speech features, there were five speech features found in this study. Those five speech features were Lexical Hedges, Intensifier, Tag question, Swear Words and Question Intonation. Overall, all topics emerged 33 times in 16 conversation investigated. On the other hand, those five speech features emerged 267 times. The emergence of these speech features indicated that the female students of EED were uncertainty and less confidence in gossiping activity. In term of the quality, their speech appeared to be unconvincing and less reliable.

Key Words: Gossiping Activity, Speech Feature
Powered By Blogger

Pengikut

Total Tayangan Halaman